Logo

Ekonom Sebut Kredit UMKM Mulai Tumbuh Positif Semenjak Juni 2021

Ilustrasi UMKM

INFOSULAWESI.com, Makassar -- Selama masa pandemi, kredit UMKM tumbuh positif 1,9 persen yoy pada Juni 2021, yang dimana lebih tinggi dari bulan sebelumnya yaitu 0,5 persen yoy.

Ekonom Unismuh Makassar, Abdul Muttalib Hamid mengatakan perkembangan tersebut sejalan dengan peningkatan kredit skala usaha kecil dan menengah.

"Hal tersebut terlihat dengan peningkatan masing masing sebesar 15,4 persen yoy dan 8,8 persen yoy per Juni 2021, sedangkan pada bulan sebelumnya 13,1 persen yoy dan 8,5 persen yoy," kata dia kepada infosulawesi, Sabtu (28/8/2021).

Ia melanjutkan, kinerja kredit skala mikro tumbuh membaik meskipun terkontraksi sebesar -25,6 persen pada Juni 2021.

"Ini pun menunjukan perbaikan dibandingkan kontraksi pada bulan Mei 2021," tambahnya.

Sebelumnya, memasuki tahun 2021 khususnya pada kuartal III/2021 bank Indonesia melakukan revisi prediksi pertumbuhan kredit 2021 menjadi 4-6 persen dari prediksi semula 5-7 persen.

Abdul Muttalib menjelaskan penurunan tersebut terjadi disebabkan karena potensi perlambatan pertumbuhan kredit pada kuartal III akibat imbas dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.

Selain itu, lanjutnya, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan pada Mei 2021 terpantau sebesar 24,28 persen, dan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga pada level 3,35 persen (bruto) dan 1,10 persen (neto).

Disatu sisi, BI juga menyebut di tengah kondisi likuiditas yang tetap longgar dan penurunan suku bunga kredit baru, intermediasi perbankan pada Juni mulai tumbuh positif meskipun belum kuat sebesar 0,59 persen. 

Baca juga: PPKM Terus Berlanjut, Ekonom Sebut Penurunan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akan Turun Hingga 1 Persen

"Berdasarkan laporan pertumbuhan kredit Juni 2021. Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit perbankan pada Juni berhasil tumbuh positif 0,4 persen secara tahunan. Kinerja ini juga lebih baik dibandingkan periode Mei yang terkontraksi 1,3 persen secara tahunan.

"Sebagai akademisi saya berharap bahwa dengan adanya indikasi pertumbuhan kredit pada kuartal III/2021 sebagai tanda atau sinyal adanya pergerakan dunia usaha (khususnya sektor UMKM) yang mulai menggeliat, walaupun pergerakan usaha itu belum berkorelasi kuat terhadap target pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi yang telah ditarget oleh Menteri Keuangan RI," pungkasnya.