Logo

Masjid An Nur Kediri, Jatim Raih Penghargaan dari Kerajaan Arab Saudi Karena Desainnya Unik

Masjid An Nur Pare dengan arsitek khas Jawa berdiri indah di Desa Tulungrejo Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri Jawa Timur.

SELAMAT_MENUNAIKAN_IBADAH_PUASA_1445N_H2024

KEDIRI -- Sebuah masjid dengan arsitek khas Jawa  berdiri indah di Desa Tulungrejo Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Masjid An Nur ini menjadi kebanggaan warga setempat karena masjid yang berdiri di atas lahan seluas 4 hektare ini, mendapatkan penghargaan dari Kerajaan Arab Saudi, pada 1999 yang lalu.

Bangunan Masjid An Nur Pare ini diarsiteki oleh Gunadi, salah seorang dosen universitas ITS Surabaya, yang terinspirasi dengan karya arsitek asal Amerika Serikat John Portman.

Masjid ini memang cukup menarik, pasalnya memiliki konsep Jawa klasik dan atapnya berbentuk tajug (limas bersusun), yaitu pada atap masjid yang berbentuk joglo. Atap atau tajug ini dirancang berbentuk piramid dengan kemiringan sudut yang tajam sehingga diperoleh kesan atap yang menjulang ke langit.

Masjid yang menelan biaya hingga Rp 20 miliar ini terdapat empat tiang penyangga berukuran besar yang disebut soko guru, dengan filosofi bahwa tiang tersebut menjadi guru bagi tiang-tiang kecil lainnya.

Tiang di depan masjid menjulang setinggi 63 meter, yang diambil dari usia Nabi Muhammad Saw. Halaman masjid juga terdapat pohon kurma dan  banyak pohon, sehingga menambah suasana yang asri dan sejuk.

Ketua takmir Masjid An Nur, KH Dafid Fuadi mengatakan, nama An Nur ini diambil dari nama tokoh agama Nur Wakhid, orang yang pertama kali melakukan syiar agama Islam dan membangun Desa Tulungrejo, tempat Masjid An Nur berdiri.

Masjid Agung An Nur ini menjadi salah satu ikon Kabupaten Kediri. "Masjid ini mendapatkan juara 1 dalam sayembara untuk memperingati 100 tahun berdirinya Kerajaan Arab Saudi, karena desain bangunan masjid memadukan budaya khas Jawa dengan pemanfaatan teknologi." kata KH Dafid Fuadi, Selasa (12/3/2034).

Pada Ramadan kali ini, masjid megah tersebut memperbanyak rutinitas beribadah, yaitu dengan menggelar kultum dan buka bersama dengan para jemaah. Tadarus seusai salat tarawih dan ceramah di setiap seusai salat lima waktu.