Logo

Pilkada Lutim Saling Unjuk Kekuatan dan Bermanuver, Terkesan Bertukar Posisi

Paslon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur Irwan Bachry Syam -Andi Muh Rio Patiwiri

INFOSULAWESI.com, LUWU TIMUR  --  Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dihelat secara serentak 9 Desember 2020. Di Kabupaten Luwu Timur sendiri, dua pasangan calon Muhammad Thorig-Budiman dan Irwan Bachry Syam-Andi Muh Rio Patiwiri terlihat unjuk kekuatan dan bermanuver untuk menggaet para pemilih. Ini terlihat kedua kandidat tersebut intes melakukan sosialisasi dan kampanye dialogis di tingkat desa di Luwu Timur secara bergilir.

Apred Efendy salah salah anak Muda Luwu Timur, mengemukakan bahwa kedua kandidat di Luwu Timur, mempunyai ciri khas dan keunikan sendiri untuk mendulang suara yang memiliki hak suara di Pilkada Luwu Timur.

Namun, dalam perspektif Apred menilai Pilkada Luwu Timur sebelumnya cukup jauh berbeda dari yang sekarang. Menurutnya, seorang penantang pasangan Ibas-Rio ini seperti petahana, sedangkan petahana Husler-Budiman sendiri terlihat seperti penantang.

“Saya melihat kedua kandidat di Luwu Timur, terkesan terbalik. Malah seorang petahana malah jadi penantang,” ungkap Apret yang saat ini masih berstatus mahasiswa, Selasa (3/11/2020).

Bahkan, lanjut kata dia, pendukung dan tim pasangan Husler-Budiman seakan hanya terlihat fokus menangkal program unggulan pasangan Ibas-Rio. Seharusnya, tim Husler-Budiman melakukan langkah strategis, menyakinkan masyarakat dengan prestasi dan program lanjutan yang ditawarkan, bukan malah menghabiskan waktu untuk mengcounter atau menangkal program lawannya.

“Jika hal itu dilakukan pasangan Husler-Budiman terus-menerus setiap kunjungan di masyarakat hanya mengcounter atau menangkal program unggulan Ibas-Rio tentang pupuk gratis. Artinya, bisa saja masyarakat menilai pasangan Hulser-Budiman seakan tak percaya diri dengan tawaran programnya sendiri. Dan itu bisa jadi ancaman bagi petahana,” urainya.

Apred mengaku, dirinya telah melakukan observasi beberapa desa di Luwu Timur dan menemukan masyarakat bahwa masyarakat telah bergotong royong untuk memenangkan Ibas-Rio.

“Saya observasi dilapangan di beberapa desa, memang tak bisa dipungkiri bahwa penantang dan timnya benar-benar bekerja secara masif dan bahkan saya melihat masyarakat mulai bergotong royong untuk memenangkan pasangan Ibas-Rio. Padahal awalnya, petahana sangat mengakar di masyarakat, namun saat ini justru terbalik. (*)