Logo

Prabowo Serukan Persatuan D-8 untuk Hadapi Tantangan Global dan Perkuat Ekonomi

SERUAN Presiden Prabowo Subianto agar negara-negara anggota D-8 dapat bersatu, memperkuat kerja sama, dan meninggalkan perbedaan demi menghadapi tantangan global, sangat relevan dengan visi besar organisasi yang terbentuk 15 Juni 1997 itu. Sebagai bagian dari kelompok Global Selatan, D-8 sebenarnya memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi, perdagangan, hingga sektor maritim.

Kelompok yang beranggotakan Turki, Mesir, Nigeria, Pakistan, Iran, Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh ini, memiliki keunggulan besar. Dengan populasi gabungan lebih dari satu miliar orang, dan posisi geografis yang strategis, D-8 berpotensi menjadi kekuatan baru di kancah global, bahkan mampu menyaingi kekuatan ekonomi besar lainnya, seperti G20 atau BRICS. 

Namun, upaya mewujudkan hal itu bukanlah perkara mudah. Persatuan di antara negara-negara anggota seringkali terkendala perbedaan kebijakan nasional, prioritas ekonomi, dan konflik politik. Contohnya yaitu ketegangan geopolitik yang melibatkan Iran, atau bahkan perbedaan kepentingan ekonomi antara Turki dan Malaysia.

Oleh karenanya, diperlukan kesediaan dari semua pihak untuk mengesampingkan perbedaan, dan mengedepankan kepentingan bersama. Dengan dukungan yang solid, D-8 bahkan juga mampu memainkan peran strategis lain, seperti memperjuangkan kemerdekaan Palestina misalnya, mengembangkan ekonomi hijau, maupun menciptakan sistem perdagangan yang lebih adil.

Ini bukan sekadar mimpi, tapi peluang nyata yang bisa diwujudkan. Semoga semangat solidaritas yang diusung Presiden Prabowo Subianto, dapat menjadi pemantik kesadaran bersama negara-negara anggota D-8, untuk benar-benar bersatu demi masa depan yang lebih baik.