Logo

Sekda Luwu Timur Buka Musrenbang RPJMD Periode 2021-2026

INFOSULAWESI.com, LUWU TIMUR -- Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, H. Bahri Suli, menghadiri sekaligus membuka kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Luwu Timur Tahun 2021-2026, di Gedung Wanita Simpurusiang, Malili, Selasa (29/06/2021).

Bupati Luwu Timur dalam arahannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, H. Bahri Suli menyatakan bahwa, Musrenbang RPJMD ini merupakan forum yang sangat strategis dalam menentukan perencanaan pembangunan Kabupaten Luwu Timur ke depan.

Sebagai satu kesatuan Perencanaan Pembangunan, Bupati Berharap dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Luwu Timur Tahun 2021-2026 agar dapat diselaraskan dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya seperti RPJMN, RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan.

RPJMD merupakan penjabaran visi, misi dan program kepala daerah yang berpedoman pada pembangunan jangka panjang daerah serta bersinergi dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional dan provinsi.

Bahri Suli berharap penyusunan RPJMD Kabupaten Luwu Timur Tahun 2021-2026 dapat dilakukan dengan cermat dan komprehensif, serta memperhatikan masukan dan pertimbangan dari para pemangku kepentingan pembangunan.

“Dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Luwu Timur dapat lebih relevan menjawab permasalahan pembangunan. Diperlukan strategi dan arah kebijakan serta program yang inovatif. Selayaknya program yang dirumuskan akan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara optimal,” papar H. Bahri Suli.

Terakhir, Sekertaris Daerah mengajak untuk menyatukan tekad dan langkah bersama-sama mewujudkan visi daerah yakni “Luwu Timur yang berkelanjutan dan lebih maju berlandas nilai agama dan budaya”.

Sementara itu, Kepala Bapelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Kabid Perencanaan Makro Bapelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Rahmi via virtual mengatakan, pertumbuhan ekonomi 2020, Kabupaten Luwu Timur melesat cukup tinggi mengalahkan pertumbuhan ekonomi nasional dan Provinsi Sulsel sebesar 1,46 persen.

“Posisi pertumbuhan ekonomi ini terbaik di antara 24 Kabupaten Kota di Sulsel dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Luwu Timur melampaui pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan dan nasional,” Ujar Rahmi.

Angka Pengangguran Terbuka (APT) Luwu Timur juga berhasil menekan angka pengangguran terbuka mengalahkan provinsi dan nasional yakni 4,46 persen. Sementara untuk penduduk miskin, Kabupaten Luwu Timur berada di urutan ke-4 yakni 6,85 persen dari 24 Kabupaten Kota.

”Kami apresiasi capaian indikator makro Luwu Timur sangat tinggi,” kata Rahmi.

Dari sisi indeks Pembangunan Manusia (IPM), kata Rahmi, Luwu Timur juga berada di posisi tertinggi sebesar 73,22 poin. Ini juga berhasil melampaui provinsi dan nasional.

Namun dari sisi Ketimpangan Pendapatan (Gini Rasio), perlu dibenahi Pemerintah Kabupaten Luwu Timur karena berada di 0,045 . ”ini menjadi catatan, dan harus di minimalisir Pemerintah Luwu Timur agar ketimpangan pendapatan ini jaraknya tidak terlalu jauh,” tandas Rahmi.

Lanjut Rahmi, PDRB Perkapita Luwu Timur juga jauh berada diatas provinsi dan nasional yakni 70,50 juta Rupiah. “Alhamdulillah, dari sekian indikator hanya satu saja yang harus menjadi perhatian Pemerintah Luwu Timur, yakni ketimpangan Pendapatan atau Gini Rasio. Ini sebuah capaian luar biasa ditengah pandemi Corona Luwu Timur satu -satunya daerah yang tidak kolaps,” Ucap Rahmi.

Acara ini dihadiri oleh Perangkat Daerah Kabupaten Luwu Timur, Anggota DPRD Luwu Timur, Wakapolres Luwu Timur, Perwira Penghubung, Ketua Pengadilan Agama Luwu Timur, Kepala BPS, Kemenag Luwu Timur, Kepala Cabang Bank Sulselbar Malili, Kepala OPD, Camat, Organisasi Wanita.

Penandatanganan bersama berita acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah oleh Bupati Luwu Timur yang di Wakili oleh Sekertaris Daerah, H. Bahri Suli, bersama Forkompinda.

Kepala Bapelitbangda Kabupaten Luwu Timur, Dohri As’Ari, dalam paparannya menjelaskan ketimpangan gini rasio terjadi akibat adanya perbedaan pendapatan masyarakat antara yang bekerja di sektor tambang dan disektor non tambang.

“Inilah yang membuat jarak pendapatan, karena gaji di sektor tambang itu lebih tinggi dari yang kerja disektor non tambang,” Ungkap Dohri.

Makanya, dalam Musrembang RPJMD tingkat Kabupaten saat ini, Penekanan arah kebijakan pembangunan Luwu Timur juga dioptimalkan ada pada sektor Pertanian, dan pariwisata. Kedua sektor ini di nilai bisa menjadi pendongkrak ekonomi Luwu Timur. ”Jika kedua sektor ini berhasil dibenahi, saya yakin akan mengatasi perbedaan Gini Rasio di Luwu Timur,” kata Dohri.

Hanya saja, kendala yang dihadapi saat ini adalah akses ke Luwu Timur yang belum maksimal. Olehnya itu, kita berharap Bandara Sorowako ini yang sudah diambil alih Provinsi Sulsel bisa segera di maksimalkan pengelolaanya sehingga membawa dampak positif untuk Luwu Timur.

Jangka pendeknya ini, Pak Bupati Lutim sudah menginstruksikan secepatnya dibangun jalan lingkar menghubungkan obyek pariwisata di Burau dan di Wotu. Karena obyek wisata di daerah tersebut sangat layak dikembangkan dan bisa mendongkrak perekonomian Luwu Timur.

Selanjutnya jangka panjang, Wisata danau di Luwu Timur juga akan di kembangkan, desainnya sudah ada, sudah juga dibuatkan kerja sama dengan KSDA terkait pengembangan wisata danau Luwu Timur. (*)