Logo

Seorang Ibu dan Anak Meninggal Dunia, Keluarga Korban Minta Anggota DPRD Bulukumba Panggil Klinik Yasira untuk di Evaluasi

Keluarga Korban datangi ruangan anggota DPRD Bulukumba Komisi D (foto : Ist/Insul)

BULUKUMBA - Beberapa waktu lalu ada sebuah berita viral di Bulukumba yang memperlihatkan seorang ibu yang akan melahirkan anaknya di salah satu Klinik ternama di Kabupaten Bulukumba. 

Sebelumnya, Ibu yang melahirkan itu sempat melakukan pemeriksaan di Puskesmas, namun pihak keluarga memutuskan untuk minta dirujuk, karena air ketubannya berkurang, sehingga pasien tersebut dirujuk ke Klinik Yasira. 

Menurut cerita Tante dari pasien tersebut, pada saat tiba di klinik, pihak klinik menyampaikan bahwa nanti habis magrib dilakukan injeksi pertama, padahal pasien ini sudah merasa sangat kesakitan. Sehingga pihak keluarganya itu meminta untuk dioperasi segera. Namun perawat yang menangani pasien tersebut, mengeluarkan nada kasar dengan menegur keluarga pasien yang dianggap terlalu berisik dan mengganggu pasien lainnya.

Kemudian dia juga bilang bahwa untuk melakukan cesar itu berlaku umum, dan pihak keluarganya juga menerima untuk dilakukan cesar saja. Tetapi pasien itu tidak ditangani, sampai pasien itu sudah lemas sekali, dan keesokan harinya baru dibawa masuk ke ruang operasi, dan keluarlah kabar bahwa ibu dan anak tidak bisa diselamatkan.

"Siapa yang bisa tahan mendengar kisah ini, sebagai perempuan perutku pedis, kubayangkan sakitnya itu, dan betapa kuatnya menahan jika dilihat waktunya sangat lama, dan rentan waktunya itu sejak malam sampai pagi baru mau dioprasi, yaa Allah kuatkanlah semua perempuan yang berjuang untuk melahirkan amanahmu, dan generasi penerus yang akan melanjutkan kebaikan-kebaikan orang tuanya," ungkap dari Tante pasien. Kamis (9/11/2023). 

Setelah itu, Suami dan Keluarga korban itu mendatangi Anggota DPRD Komisi D untuk meminta agar Klinik Yasira dipanggil dan memberikan efek jerah dengan mencabut izin klinik Yasira serta dapat mengevaluasi Puskesmas dan BPJS. 

Kemudian ia juga menanyakan bahwa posisi dokter pada saat pasien tiba di klinik, sama sekali tidak bertemu dengan dokter. Bahkan ada nada bicara keras dari salah satu perawat yang sudah menyalahi etika pada saat di minta untuk menangani pasien tersebut. 

Bahkan ia minta agar DPRD dapat melakukan rapat koordinasi dengan mempertemukan semua pihak, supaya tidak ada lagi kejadian seperti yang dialami oleh ibu dan dan anak ini. Karena kasus kematian Ibu dan anak ini menjadi pertanda bahwa gagalnya pengelolaan kesehatan di Kabupaten Bulukumba.

Dihadapan Anggota DPRD, Keluarga korban juga meminta klarifikasi dari pihak Puskesmas, Klinik Yasira, dan Dinas Kesehatan, serta BPJS yang sudah seharusnya turun tangan untuk mengevaluasi sistem pelayanan dan sistem rujukannya. 

"Setahu saya, ada program pendampingan ibu hamil, dan akan didampingi selama masa kehamilan oleh bidan setempat. Tentu bidan yang bekerjanya di Puskesmas ini dapat kordinasi dengan pasien, supaya bisa melihat kondisi kehamilan per semesternya seperti apa, karena menurut cerita suaminya, almarhum sangat aktif dan rajin mengikuti kegiatan di posyandu,"ujar keluarga korban dihadapan Anggota DPRD.  (Ikbal/Insul) 

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News