Makassar -- Provinsi Sulsel akan ikut berlaga di ajang BIMPNT-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia and Philippines, Nothern Territory - East Growth Area). Event yang digelar untuk ke sebelas kalinya ini akan berlangsung 1 - 5 Desember 2024, di Puerto Priencesa Palawan, Philipina.
Sekretaris BIMPNT-EAGA Sport Council, Nukhrawi Nawir, bersama Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Suherman, melaporkan kesiapan Sulsel untuk menghadiri event tersebut kepada Sekretaris Daerah Sulsel, Jufri Rahman, di Rumah Jabatan Sekda, Rabu, 13 November 2024. Diketahui, Jufri Rahman juga merupakan Chairman BIMPNT-EAGA Sport Council.
Nukhrawi menyampaikan, dari 8 cabang olahraga yang dipertandingkan, Sulsel akan mengikuti 7 cabang olahraga. Yakni atletik, panahan, bulutangkis, pencak silat, karate, sepak takraw, dan renang.
"Rencananya, kami akan mengikutsertakan total 27 atlet," kata Nukhrawi.
Ia berharap, kontingen Sulsel nanti bisa dilepas secara langsung oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Sementara, Sekda Provinsi Sulsel, Jufri Rahman menyampaikan agar keikutsertaan para atlet dipersiapkan dengan baik. Ia berharap, atlet-atlet Sulsel yang dikirim merupakan atlet yang berprestasi di masing-masing cabang olahraga.
Dalam kesempatan tersebut, Jufri Rahman yang telah menjabat selama 10 tahun sebagai Chairman BIMPNT-EAGA Sport Council juga berencana melakukan pengalihan kepengurusan.
"Saya sudah 10 tahun jadi Chairman BIMPNT-EAGA Sport Council, sudah saatnya ada pengalihan kepengurusan. Karena itu, saya minta ini juga dipersiapkan," kata Jufri Rahman.
Untuk diketahui, BIMP-EAGA merupakan kerja sama ekonomi subregional di Asia Tenggara yang bertujuan meningkatkan integrasi dan kerja sama ekonomi antar negara anggotanya.
Sebelumnya, BIMP-EAGA dibentuk pada tahun 1994 dan didirikan di Kota Davao, Filipina Selatan. Negara-negara yang tergabung dalam BIMP-EAGA adalah Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Belakangan, Nothern Territory atau Wilayah Utara Australia turut bergabung.
BIMP-EAGA melibatkan daerah-daerah sebagai penggerak utamanya. Yaitu 5 provinsi di Indonesia, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Seluruh wilayah Brunei Darussalam. Sabah, Labuan, dan Sarawak di Malaysia. Serta 28 provinsi di Mindanao dan Palawan di Filipina. (*)