Logo

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar MULIA Susun Rencana Pembangunan Lima Tahun

MAKASSAR — Terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Mulia) mulai menggodok dan menyusun rencana pembangunan daerah untuk lima tahun. Langkah itu dilakukan untuk merealisasikan janji-janji politiknya saat kampanye pemilihan wali kota yang terangkum dalam visi misi.

Secara garis besar, visi misi Kota Makassar yang termuat dalam RPJPD Kota Makassar tahun 2025 – 2045 serta Visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota periode 2025-2029 yakni Makassar Unggul, Inklusif, Aman, dan Berkelanjutan. Visi ini dijabarkan dalam tujuh misi.

Yakni meningkatkan daya saing ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat pesisir pulau. Meningkatkan kualitas layanan dasar bidang pendidikan dan kesehatan secara merata. Mewujudkan pembangunan infrastruktur dan tata ruang kota yang berkeadilan dan ramah lingkungan.

Mengembangkan pusat inovasi, kepemudaan dan pengembangan olahraga, seni budaya serta pariwisata. Mewujudkan kualitas tata kelola pemerintahan yang bersih dan berdaya saing. Meningkatkan akses pelayanan dan perlindungan perempuan, anak dan penyandang disabilitas dan menegakkan ketertiban umum dan kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana.

Dalam misi itu, terangkum beberapa program unggulan yang menyentuh langsung masyarakat yang dipastikan memiliki impact sosial dan ekonomi. Program unggulan itu adalah gratis seragam sekolah, gratis iuran sampah, gratis pemasangan instalasi air bersih, pembangunan stadion bertaraf internasional, berbagai jaminan sosial, Mulia Super App dan Mulia Creative Hub di setiap kecamatan.

Masyarakat tentu saja tidak sabar menunggu program-program unggulan tersebut segera direalisasikan.

Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham mengatakan dengan dilantiknya pasangan Mulia sebagai wali kota dan wakil wali kota, maka penyusunan perencanaan pembangunan lima tahun ke depan menjadi sebuah keharusan.

“RPJMD ini mesti disinkronkan dengan visi-misi kami. Terlepas dari janji politik, ini adalah bentuk komitmen kami kepada masyarakat Kota Makassar,” ujar Aliyah Mustika Ilham usai membuka kegiatan Orientasi Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah di Hotel Aston, Senin (24/2).

Aliyah Mustika menegaskan bahwa 100 hari kerja awal pemerintahan Mulia, program unggulan yang telah disusun akan menjadi prioritas. “Seperti pemberian seragam sekolah gratis untuk murid SD misalnya, secara teknis akan dibahas lebih mendalam.

Mulai dari sasaran program, apakah termasuk sekolah swasta, untuk jenjang kelas berapa. Semua itu akan segera ditindaklanjuti. Termasuk kapan akan mulai dilaksanakan mengingat tidak lama lagi tahun ajaran baru,” kata Aliyah.

Begitu juga dengan retribusi sampah gratis. Menurut Aliyah, akan ada persyaratan yang mengatur golongan mana saja yang menikmati program ini. “Seperti perusahaan dan hotel, tentu tidak akan masuk kategori,” tambahnya.

Begitu juga terkait pembangunan stadion berskala internasional di Makassar. Hal itu tentu akan dibahas secara detail. Mulai anggaran yang akan disiapkan, lokasinya di mana, dan yang lainnya.

Untuk mewujudkan seluruh janji politik yang telah direncanakan, Aliyah mengatakan butuh dukungan semua pihak, terkhusus OPD lingkup Pemkot Makassar. Oleh karena itu, penting bagi seluruh jajaran Pemkot Makassar untuk membangun kolaborasi dan sinergi yang kuat agar RPJMD dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga.

epala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Zulkifli Nanda mengatakan program prioritas yang sudah disampaikan wakil wali kota akan segera dikaji semua bersama OPD dan tim transisi. Selanjutnya, akan dibawa dan diserahkan ke DPRD untuk dibahas sebelum disetujui untuk dilaksanakan.

“Program prioritas, misalnya stadion, kemudian sampah gratis, seragam gratis, dan ini tentunya kita akan kaji semua bersama dengan SKPD, sebelum kita bawa dan kita serahkan ke DPRD. Semua itu akan dibuatkan dokumen perencanaannya,” ungkap lelaki yang akrab disapa Zul.

Dia melanjutkan, pihaknya juga masih menunggu Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin selesai retret di Magelang untuk membahas lebih lanjut program-program yang akan direalisasikan sebelum diajukan ke DPRD.
“Namun sebelum itu, kita akan memberikan pemahaman kepada masing-masing SKPD, dalam rangka membuat rancangan awal RPJMD. Kedua adalah kita menyatukan persepsi, dalam arti kita dalam menyusun program RPJMD ini, harus semua SKPD berkolaborasi untuk satu pemahaman inilah yang menjadi kegiatan kita pada hari ini, bahwa kita bersinergi memberikan pemahaman penyusunan RPJMD itu, kita satu persepsi terkait mengenai visi misi kemudian arah kebijakan, sasaran, strategi dan program kegiatan,” tandasnya.

Dukungan ASN

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Makassar, Fathur Rahim, memimpin apel pagi di Balai Kota Makassar, Senin (24/2), mewakili Wali Kota Munafri Arifuddin yang saat ini tengah mengikuti retret kepala daerah di Magelang.

Dalam arahannya, Fathur Rahim menyampaikan bahwa mulai Senin kemarin, Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham resmi menjalankan tugasnya di Balai Kota.

Sementara Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, akan mulai aktif bertugas dalam beberapa hari ke depan setelah menyelesaikan agenda di Magelang.
Karena itu, Fathur Rahim mengimbau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota Makassar untuk mendukung percepatan program kerja Appi-Aliyah yang akan dijalankan selama lima tahun ke depan.

Ia menekankan pentingnya kesiapan administrasi dan kelengkapan data guna memastikan kelancaran pelaksanaan program tersebut.

“Hari ini (kemarin), kita akan mulai bekerja bersama Wakil Wali Kota. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kesiapan administrasi dan data yang harus dipersiapkan guna mendukung tugas wali kota dan wakil wali kota baru. Ini penting agar pekerjaan kita semua dapat berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Selain itu, Fathur Rahim juga mengingatkan ASN untuk bersiap menyambut bulan suci Ramadan. Ia menekankan bahwa profesionalisme dalam bekerja harus tetap dijaga, namun sebagai umat Muslim, para pegawai juga tidak boleh melalaikan kewajiban beribadah.

“Sebagai bagian dari pemerintah kota, kita harus mampu menyeimbangkan tugas dan ibadah, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadan yang akan segera tiba,” lanjutnya.

Ia berharap, dengan keseimbangan antara tugas dan kewajiban beragama, pegawai Pemkot Makassar dapat tetap meningkatkan keimanan tanpa mengurangi dedikasi dalam bekerja.

“Kita menjalankan tugas sebagai PNS sekaligus menjalankan perintah agama. Keduanya harus berjalan seiring agar kita tetap profesional sekaligus menjalankan ibadah dengan baik,” tutupnya. 

EFR55

Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com

WA12
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi