Logo

Momentum Idulfitri, Ratusan Warga Luwu Timur Ziarah ke Kompleks Makam Datuk Pattimang

BannerselamatHariraya20241-ezgif.com-resize_2

LUWU UTARA -- Momentum Idulfitri biasanya digunakan umat muslim Indonesia untuk melakukan ziarah ke makam orang-orang yang dicintai, termasuk makam orang-orang yang dianggap berjasa terhadap bangsa, negara dan daerah.

Bagi kebanyakan orang, ziarah kubur dilakukan untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Sebuah ungkapan mengatakan bahwa walaupun seseorang itu telah meninggal dunia, itu bukan penghalang untuk bersilaturahmi.

Nah, dengan berziarah ke makam orang-orang yang telah wafat, maka itu adalah salah satu cara untuk tetap bersilaturahmi dengan mereka. Hal ini pula yang dilakukan ratusan warga Luwu Timur saat berziarah ke Kompleks Makam Datuk Pattimang, Malangke, Sabtu (13/4/2024).

Ratusan warga kabupaten Luwu Timur yang berziarah ke makam Datuk Pattimang ini disampaikan oleh Petugas Retribusi Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Mastar, Minggu (14/4/2024), di Kompleks Makam Datuk Pattimang.

“Ya, ada sekitar 200 orang yang datang berziarah ke makam Datuk Pattimang dan makam Andi Pattiware,” ungkap Mastar yang selama ini bertugas memungut retribusi bagi pengunjung.

Mastar mengatakan, agenda ziarah ke Kompleks Makam Datuk Pattimang, Malangke, ini sudah menjadi agenda rutin setiap momentum Idulfitri. Bahkan, kata dia, warga dari kabupaten tetangga juga acap kali berziarah ke makam Datuk Pattimang.

“Alhamdulillah, cukup banyak warga berziarah saat Idulfitri ini. Dan kami selaku petugas tentu akan memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung, utamanya bagaimana berlaku sopan dan santun, memberikan salam dan sapa kepada setiap pengunjung yang datang,” terangnya.

Diketahui, Kompleks Makam Datuk Pattimang (Dato’ Sulaiman) Desa Pattimang Kecamatan Malangke adalah salah satu objek daya tarik wisata (ODTW) unggulan di kabupaten Luwu Utara, khususnya wisata religi.

Tak hanya momentum perayaan Idulfitri dan hari besar agama Islam lainnya, tetapi juga pada hari-hari biasa, warga acap kali datang berziarah. Bahkan dari kalangan pelajar dan mahasiswa kerap menjadikan Kompleks Makam Datuk Pattimang ini sebagai lokus untuk belajar sejarah Islam di Tana Luwu. Adapun tarif masuk ke dalam kompleks makam ini adalah Rp5.000 per orang.

Datuk Pattimang atau Dato’ Sulaiman adalah seorang ulama besar dari Minangkabau yang turut menyebarkan agam Islam ke Kerajaan Luwua tau Tana Luwu di pengujung abad ke-16 (1593 M). Tak jauh dari makam Datuk Pattimang, terdapat pula makam Andi Pattiware’.

Andi Pattiware’ adalah Raja atau Datuk XV Luwu yang pertama menerima ajaran Islam di Tana Luwu. Sehingga para peziarah saat berziarah ke kompleks makam Datuk Pattimang, juga akan berziarah ke makam Andi Pattiware’.

Dua makam tersebut mempunyai ciri arkeologis yang tinggi. Di mana makam ini terdiri dari batu padas berukuran panjang 55 cm, lebar 22 cm, tebal 17 cm, dengan ukuran bangunan panjang 7,60 cm, lebar 5,5 cm, dan tinggi 1,6 cm. Di dalamnya terdapat bangunan makam berukuran panjang 3,48 m, lebar 1,6 m. Tinggi nisan 1,06 m, dan penampang 74 cm. (LHr)