Logo

PLN Sulselrabar Gelar Program Pemberdayaan Perempuan di Kabupaten Muna

Ilustrasi. Pemberdayaan perempuan di Rumah BUMN Muna, Sulawesi Tenggara untuk pengembangan ekonomi masyarakat dan pelaku UMKM. Humas PLN

nataru_insul_700_1

MAKASSAR -- PT PLN (Persero) melaksanakan program  pemberdayaan perempuan dengan menyelenggarakan pelatihan untuk pelaku usaha di Kabupaten Muna melalui Rumah BUMN Muna, Sulawesi Tenggara.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin melalui keterangan diterima di Makassar, Selasa (26/12), mengatakan kegiatan pengembangan UMKM melalui pelatihan merupakan wujud kepedulian PLN dalam mendorong pengembangan dan pemberdayaan kelompok perempuan, sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat.

"ini menjadi wujud kepedulian PLN, sesuai dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs) 2030," ujar Andy.

Ia menambahkan kegiatan ini bertujuan meningkatkan potensi sumber daya manusia sehingga pelaku UMKM dapat memiliki daya saing dan pasar yang lebih luas.

Pelatihan yang digelar PLN diikuti oleh berbagai gabungan kelompok UMKM perempuan dari mitra binaan baru di Rumah BUMN PLN Muna.

Andy menegaskan PLN bersama Rumah BUMN Muna berkomitmen mendorong pemberdayaan perempuan termasuk dalam membantu bisnis-bisnis UMKM yang mengarah kepada sustainability dan mengedepankan peran perempuan dalam kemandirian ekonomi.

Seperti pelatihan yang dilaksanakan di dua tempat berbeda, yakni di Desa Napabalano dan Coworking Space di Rumah BUMN PLN Muna.

Pelatihan ini disambut antusias oleh para pelaku UMKM, salah satunya anggota kelompok ibu nelayan Aruna Napabalano bernama Sitti Herlina.

Herlina menyatakan dirinya terbantu dengan adanya pelatihan ini dan ia optimistis dari giat tersebut dapat meningkatkan pengembangan usahanya.

“Setelah mengikuti pelatihan pembukuan, yang awalnya saya tidak tau cara mengolah penghasilan penjualan, apakah untung atau rugi jadi tau keuntungannya. Ternyata harus ada pembukuan keuangan, biar lebih terarah dan bisa mengatur keluar masuknya uang,” ujar Sitti Herlina.