Logo

Tyson Fury: Hey Joshua, yang Aku Inginkan Hanya Ingin Meninju Wajahmu

Tyson Fury (kanan) menghajar Deontay Wilder di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, 22 Februari 2020. (John Gurzinski/AFP)

INFOSULAWESI.com  --  Keduanya memang belum pernah bentrok di atas ring. Tapi, adu mulut lewat media massa sudah sering. Kemarin keduanya ’’bentrok’’ lagi. Ya, dua petinju juara dunia kelas berat, yakni Anthony Joshua dan Tyson Fury, kembali terlibat perseteruan. Kali ini gara-gara ucapan Joshua saat wawancara dengan Daily Mail.

Dalam wawancara khusus tersebut, muncul ucapan Joshua yang menyarankan Fury bergabung dalam manajamen Matchroom seperti dirinya. Juara dunia kelas berat versi IBF, WBA, dan WBO tersebut mengatakan, jika mau melakukan itu, Fury dijamin menjadi seorang megabintang seperti dirinya.

”Aku tahu dia tak akan mau. Tapi, seandainya dia berkenan kami mengurusi karirnya, dia akan benar-benar menjadi bintang besar. Dia bisa menjadi apa pun,” ucap Joshua dalam wawancara tersebut dilansir Daily Telegraph.

Fury langsung menanggapi dengan sinis ucapan Joshua lewat Twitter. Juara dunia kelas berat versi WBC tersebut mengatakan, dirinya sama sekali tidak berniat menjadi seorang bintang. Karena itu, dia tidak berminat untuk bergabung dengan Matchroom.

”Hey Joshua, biar aku jelaskan. Aku sama sekali tidak berminat menjadi superstar atau terkenal. Aku seorang petarung. Yang aku inginkan saat ini hanya meninju wajahmu. Kamu tetaplah dengan ketenaranmu. Aku akan tetap menjadi nyata. Apa adanya. Aku segera menghadapimu superstar. Tik-tok, tik-tok,” tulis Fury.

Meski demikian, wacana duel unifikasi kelas berat antara Fury dan Joshua sampai saat ini belum menemukan titik terang. Akhir pekan ini Joshua akan menghadapi Kubrat Pulev di SSE Arena, Wembley, London. Baru setelah itu, kemungkinan negosiasi duel melawan Joshua bisa terjadi.

Pertarungan antara Joshua dan Pulev akan dilangsungkan dengan protokol kesehatan ketat. Meski demikian, pihak penyelenggara membolehkan penonton hadir langsung ke arena meski dengan jumlah terbatas. Yakni, 1.000 penonton. (jp)