SETELAH disandera selama sekitar 20 bulan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pilot maskapai Susi Air warga negara Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens, Sabtu 21 September 2024 lalu akhirnya berhasil dibebaskan. Pembebasan Philip tentu bukan proses yang mudah, karena selama lebih dari satu tahun, seluruh elemen pemerintah, TNI dan Polri bekerja tanpa lelah menggunakan pendekatan negosiasi dan humanis, dalam mencari jalan keluar terbaik guna memastikan keselamatan sandera, serta mengurangi potensi kerugian di pihak manapun.
Kita tentu sangat mengapresiasi dan memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada TNI-Polri, atas dedikasi mereka dalam menjalankan tugas. Sinergi kedua institusi ini telah menunjukkan, bahwa pembebasan sandera dapat dilakukan tidak hanya menggunakan operasi militer, melainkan dengan komitmen kuat, sikap sangat hati-hati, dan tidak terburu-buru mengambil tindakan, yang berpotensi memperburuk keadaan.
Pembebasan ini juga menjadi pengingat, bahwa konflik di Papua atau wilayah manapun dengan segala kompleksitasnya, perlu menggunakan pendekatan yang komprehensif melibatkan semua elemen, mulai pemerintah pusat serta daerah, masyarakat lokal, hingga aparat keamanan.
Sebagai bangsa kita tentunya berharap, insiden ini tidak terjadi lagi di masa depan. Semoga keberhasilan ini juga menjadi titik awal yang baik dalam menciptakan kondisi damai di Papua, dan sinergi TNI-Polri terus menjadi simbol dalam menjaga keamanan, perdamaian, serta kedaulatan negara.